PEMBINAAN PESANTREN SEHAT DAN SOSIALISASI WEBSITE IKI PESAT JATIM.

Pada tanggal 03/07/2024 15:06

Surabaya, 3 Juli 2024 - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim) mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) bertema "Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dalam Rangka Pembinaan Pesantren Sehat dan Sosialisasi Website IKI PESAT JATIM" pada hari Rabu, 3 Juli 2024. Rakor ini diadakan melalui Zoom Meeting dan dihadiri oleh Lintas Program Kesling, KGM, pengelola TB dan Perwakilan Puskesmas dari seluruh Jawa Timur.

Webinar ini diikuti secara daring dan luring, dengan peserta luring sekitar 886 peserta dari kolaborasi lintas program, di awali dengan pembukaan dari Kabid Kesmas dilanjutkan dengan refreshing materi mengenai selayang pandang IKI Pesat Jatim, PHBS di Pondok Pesantren, Pentingnya Minum TTD bagi santri Putri, Skrining TBC di Pondok Pesantren dan Rapot Kesehatan Lingkunga Pondok Pesantren.

 

Meningkatkan Kesehatan Masyarakat melalui PHBS di Pesantren
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Jatim, dr. Waritsah Sukarjiyah, membuka rakor dengan menekankan pentingnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Beliau mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2269/MENKES/PER/XI/2011, yang menjelaskan bahwa PHBS mencakup lima tatanan: rumah tangga, tempat kerja, tempat umum, institusi pendidikan, dan sarana kesehatan.
Pesantren, sebagai institusi pendidikan, memiliki peran strategis dalam implementasi PHBS. Selain sebagai tempat belajar agama, pesantren juga mengajarkan pengetahuan umum, sehingga penting untuk memastikan lingkungannya sehat dan mendukung.
Program Pesantren Sehat: Menuju Masyarakat Pesantren yang Sehat dan Mandiri
Ketua Tim Kerja Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat, Malik Afif, menjelaskan tentang Program Pesantren Sehat yang bertujuan menciptakan masyarakat pesantren yang sehat, mandiri, dan aktif dalam menjaga kesehatan komunitas mereka. Program Sajadah (Santri Jatim Sehat dan Berkah) menjadi fokus utama program ini, dengan fokus pada peningkatan kualitas PHBS dan Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren).

IKI Pesat Jatim, sebuah inisiatif lain, hadir untuk meningkatkan promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, dan pelayanan kesehatan di pondok pesantren. Data profil Promkes dari 38 kabupaten/kota tahun 2023 menunjukkan terdapat 4.215 pondok pesantren di Jawa Timur, dengan 1.521 di antaranya memiliki Poskestren. Hal ini menunjukkan potensi besar untuk pembangunan kesehatan di Jawa Timur.

Pentingnya Intervensi Kesehatan di Pesantren
Interaksi 24 jam di lingkungan pesantren menjadikan implementasi PHBS sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan. Intervensi kesehatan di pesantren perlu mendapat perhatian serius, mengingat peran pesantren dalam mendidik generasi muda dalam lingkungan yang intensif.
Sinergi dan Dukungan Lintas Sektor untuk Pesantren Sehat
dr. Waritsa Sukarjiyah menegaskan bahwa mewujudkan pesantren sehat membutuhkan dukungan lintas program, lintas sektor, dan mitra lainnya. Koordinasi yang efektif antara pihak terkait sangat penting. SK Gubernur Nomor 188/202/KPTS/013/2023 tentang Tim Pembina Pesantren Sehat telah diterbitkan untuk mendukung upaya ini. Sejak diterbitkan pada September 2023, tujuh kabupaten/kota telah memiliki SK Tim Pembina Pesantren Sehat: Kota Pasuruan, Kabupaten Lamongan, Kota Probolinggo, Kabupaten Blitar, Kabupaten Jombang, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Pacitan.


Dengan program Sajadah dan IKI Pesat Jatim serta dukungan berbagai pihak, Dinkes Jatim optimis dapat menciptakan lingkungan pesantren yang sehat dan berdampak positif bagi kesehatan masyarakat. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesantren dan mendukung pembangunan kesehatan di Jawa Timur.