Presentasi 10 Besar Lomba IKI PESAT JATIM dalam Rangka Peringatan Hari Santri Tahun 2024

Pada tanggal 16/10/2024 06:59

Surabaya, 16 Oktober 2024 - Pada tanggal 16 Oktober 2024, Tim Kerja Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan perlombaan IKI PESAT JATIM bagi pondok pesantren se-Jawa Timur yang dilaksanakan secara daring via Zoom Meeting. 
Lomba IKI PESAT sendiri merupakan inovasi untuk meningkatkan promosi kesehatan, dan kelayakan kesehatan pesantren untuk mewujudkan pesantren sehat mandiri dan dapat berperan aktif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan menjadi wadah koordinasi untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat pondok pesantren. Melalui lomba IKI PESAT dapat memberikan apresiasi bagi pondok pesantren di Jawa Timur yang sudah berupaya untuk mewujudkan kesehatan masyarakat di masing-masing lingkungannya.
Kompetisi Inovasi Kesehatan Indonesia Pesantren Sehat (IKI PESAT) sukses diikuti oleh 27  kabupaten/kota dari total 38 kabupaten/kota yang diundang untuk berpartisipasi. Dari total 27 kabupaten/kota yang mengikuti lomba, masing-masing memberikan perwakilan Pondok Pesantren terbaik yang memenuhi kriteria dari indikator perlombaan IKI PESAT JATIM, yang kemudian dilakukan seleksi berkas dan administrasi oleh Tim Kerja Promosi Kesehatan untuk dikerucutkan menjadi 10 nominasi pondok pesantren yang lulus ke tahap selanjutnya, di antaranya yaitu:

1.Pondok Pesantren Modern Al Amanah, Kabupaten Sidoarjo
2.Pondok Pesantren Darun Najah, Kabupaten Lumajang
3.Pondok Pesantren LDII Wali Barokah, Kota Kediri
4.Pondok Pesantren Bumi Hidayah At-Taqwa, Kabupaten Trenggalek
5.Pondok Pesantren Darunnajah, Kabupaten Tulungagung
6.Pondok Pesantren Tarbiyatul Falah, Kota Blitar
7.Pondok Pesantren Mabadiul Ihsan, Kabupaten Banyuwangi
8.Pondok Pesantren Nasyrul Ulum, Kabupaten Pamekasan
9.Pondok Pesantren Al-Islam, Kabupaten Ponorogo
10.Pondok Pesantren Assalafi Al-Fithrah, Kota Surabaya
Tim Kerja Promosi Kesehatan berkolaborasi dengan Kepala bidang Kesehatan Masyarakat, Biro Kesejahteraan Rakyat, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Fakultas Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Tim Kerja Kesehatan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Tim Kerja Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Tim Kerja Pencegahan  dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dalam proses penilaian agar program ini berjalan dengan efektif dan bersifat transparan.
“Dengan berjalannya lomba ini, siapapun yang menang semoga menjadi inspirasi untuk seluruh pesantren di Jawa Timur untuk menerapkan inovasi-inovasi yang berdampak positif bagi kesehatan”, ujar Yusnita, salah satu anggota dari Tim Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

Pada sesi presentasi ini, setiap finalis menjelaskan berbagai kegiatan untuk menjaga kesehatan dalam Pondok Pesantren. Dengan populasi santri yang besar dan sering kali tinggal dalam satu lingkungan yang padat, masalah kesehatan di pesantren menjadi fokus penting. Kegiatan tersebut meliputi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), meningkatkan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) bagi santri putri, penerapan skrining TBC secara rutin bagi santri dan tenaga pengajar, serta pendirian Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren) sebagai wadah bagi kegiatan promotif dan preventif di lingkungan pesantren, adanya upaya dalam menjaga kebersihan dan sanitasi di pesantren termasuk pengelolaan limbah, kebersihan kamar mandi, peningkatan kualitas air bersih, dan pelaksanaan Survei Mawas Diri (SMD) sebagai alat untuk mengidentifikasi permasalahan kesehatan di pesantren. Hasil dari survei ini menjadi bahan untuk Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren (MMPP), serta mengoptimalkan kebijakan berwawasan kesehatan di Pondok Pesantren, salah satunya pelaksanaan larangan merokok di area pesantren.